Mencari Maksud Di Sebalik Cinta Dan Perkahwinan (Menarik!) |
Apa itu cinta, apa itu perkahwinan. Jika di tanya pada kanak-kanak mahupun
remaja, apa yang kadang-kadang gambaran awal mereka adalah hidup berdua
dengan
pasangan. Tetapi namun disebalik perkahwinan itu tersimpannya
kebahagian yang perlu dilalui dengan seribu pengorbanan. Cuba tanya pada hati kita, adakah
kita memahami maksud di sebalik CINTA dan perkahwinan.
Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta?
Bagaimana saya boleh menemukannya?
Gurunya menjawab,”Ada ladang
gandum yang luas di depan sana .
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja
ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan,
ertinya kamu telah menemukan cinta” Plato pun berjalan, dan tidak seberapa
lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun
ranting?”
Plato menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan masa
berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan
yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih
menakjubkan lagi di depan sana ,
jadi tak ku ambil ranting tersebut.
Ketika ku melanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru
kusedari bahawasanya ranting-ranting yang ku temukan kemudian tak sebaik dan
secantik ranting yang tadi, jadi tak ku ambil sebatang pun pada akhirnya“
Gurunya kemudian menjawab “Jadi itulah yang dikatakan cinta”
Pada hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “Apa
itu perkawinan? Bagaimana saya boleh menemukannya?”
Gurunya pun menjawab “Ada
hutan yang subur di depan sana .
Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang
satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling
tinggi, kerana ertinya kamu telah menemukan apa itu perkawinan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali
dengan membawa pohon. Pohon tersebut bukanlah pohon yang segar/subur, dan tidak
juga terlalu tinggi. Pohon itu biasa-sederhana saja, tidak terlalu lurus
batangnya. Gurunya bertanya, “Mengapa kamu memotong pohon yang seperti itu?”
Plato pun menjawab, “Sebab berdasarkan pengalamanku
sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali
dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan ku
rasa tidaklah buruk sangat, jadi ku putuskan untuk menebangnya dan membawanya
ke sini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya” Gurunya
pun kemudian menjawab, “Dan itulah yang dikatakan perkahwinan”
Moral of story die :
Oleh itu carilah cinta dan dapatkan perkahwinan. Kerana kita
tidak mungkin memperoleh sebenar seperti yang kita impikan. Hidup ini hanya
kesempatan yang sedikit dan sementara. Tidak mungkin akan terpenuhi segala yang
kita mahu. Terimalah seadanya apa yang Allah dah tentukan untuk kita..